IKLAN

Mengharukan !!!, Puluhan Anak Yatim Penyandang Disabilitas Doakan Arwah Walisongo & Semua Leluhur Mataram


Foto Bersama Anak Yatim Penyandang Disabilitas (Foto: Ist)


|Uploader: Redaksi-001|

|KlikJogja.Com| Bantul - Suasana sangat mengharukan menyelimuti Panti Asuhan Difabel Bina Siwi yang terletak di Komplek Balai Desa Sendangadi, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10 Agustus 2024).

Puluhan anak yatim penyandang disabilitas dengan khusu' mengikuti  Dzikir, Tahlil dan Doa bersama yang diselenggarakan Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram di Panti Asuhan tersebut.


Kegiatan dilaksanakan untuk mendoakan arwah Wali Songo dan seluruh leluhur Mataram mulai dari Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Senopati, Prabu Hanyakrawati, Sultan Agung Hanyakrakusuma, Sunan Amangkurat I-IV, Sunan Pakubuwono I-XII, Sultan Hamengkubuwono I-IX, Adipati Mangkunegoro I-IX, Adipati Pakualam I-IX, Semua Putra Putri Sunan Amangkurat Jawi baik yang bertahta maupun yang tidak bertahta serta semua leluhur Mataram yang dimakamkan dimana saja dalam kondisi terawat maupun yang tidak terawat.

Umbul Donga dipimpin oleh Ustadz Hadi dari Panti Asuhan Bina Siwi dan Gus Bayu Pengasuh Pondok Pesantren As Salafiah, Kretek, Bantul diikuti oleh semua anak asuh, pengasuh dan perwakilan dari Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram pimpinan Ki Ariyo Suro Tirto Negoro.

"Alhamdulillah, dalam Umbul Donga kali ini dihadiri perwakilan dari Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Sidoarjo dan Medan", jelas Pangersa Majelis  yang akrab dipanggil Abah Ariyo ini.

Mbah Fajar (76 tahun), jamaah Umbul Donga dari Sidoarjo, Jawa Timur mengungkapkan rasa bahagianya bisa mengikuti kegiatan mendoakan arwah leluhur Mataram bersama anak anak penyandang disabilitas ini


"Saya sangat bersyukur diusia yang sudah 76 tahun ini, Allah menuntun saya untuk sampai tempat ini dan saya berkesempatan mendoakan leluhur bersama anak anak yatim penyandang disabilitas ini", ungkapnya.

Suasana hati serupa juga diungkapkan Sudariyanto, pensiunan PNS ini jauh jauh datang dari Kota Medan untuk mengikuti Umbul Donga bersama anak yatim difabel ini.

Anak anak yatim penyandang disabilitas ini selain mendoakan arwah leluhur Wali Songo dan semua Leluhur Mataram, juga mendoakan para orang tua jamaah Majelis Umbul Donga.

Dalam kesempatan tersebut anak anak Tuna Daksa, Tuna Grahita, dan Tuna Rungu Wicara ini menunjukkan kemampuannya bermain gamelan dan angklung dihadapan semua jamaah Umbul Donga.

Menurut Pangersa Majelis Umbul Donga Abah Ariyo, kegiatan ini rutin dilakukan sebulan sekali dengan tempat yang berpindah-pindah.


Bulan Mei & Juli lalu dilakukan di Astana Sultan Agungan serta Astana Pakubuwana Komplek Makam Raja Raja Mataram Imogiri, Bantul, sementara dibulan Agustus ini mengambil tempat di Panti Asuhan Difabel Bina Siwi Pajangan, Bantul dan rencana dibulan september akan dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim Dhuafa Sasana Kreatif Mandiri  Sleman.

"Insya Allah kami akan berusaha istiqomah menggelar Umbul Donga setiap bulan dengan tetap menggandeng masyarakat umum dan anak anak yatim untuk mendoakan leluhur kita semua", pungkas Abah Ariyo.

Pihaknya berharap kedepan akan makin banyak pihak yang melakukan hal yang sama dengan melibatkan banyak orang tidak hanya para Tedhak Turun Trah Mataram saja namun juga masyarakat pecinta leluhur Mataram dan anak anak yatim sebanyak banyaknya (*)



Posting Komentar

0 Komentar