Pondok Doa Pesanggrahan Mataram Nusantara, Kedungbuweng, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto: Ist) |
|Uploader: Redaksi-001||Pewarta: Dewi|
|KlikJogja.Com|Bantul - Setelah istiqomah mendoakan semua leluhur Mataram selama 4 bulan sejak bulan Mei 2024, Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram akan menggelar Peresmian Majelis pada Sabtu Wage, 19 Oktober 2024.
Bertempat di Pesanggrahan Mataram Nusantara yang terletak di Jalan Mangunan, Kedungbuweng, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, majelis taklim ini akan diresmikan oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bantul.
Umbul Donga ke-IV Di Panti Asuhan Sasana Kreatif Mandiri Sambilegi (September 2024) |
Peresmian ini bertepatan dengan kegiatan Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram ke-V yang dilaksanakan bersama anak anak yatim dari Panti Asuhan Sasana Kreatif Mandiri, Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Depok, Sleman dan Panti Asuhan Difabel Mukti Insani, Bambanglipuro, Bantul.
Menurut Ketua Panita, Muhammad Nur. Rangkaian kegiatan Peresmian Majelis ini terdiri dari peresmian oleh kementrian agama Kabupaten Bantul, Gelar Seni Budaya yang menampilkan Seni Hadrah dan Pencak Silat dari Panti Asuhan Sasana Kreatif Mandiri, Maguwoharjo, Depok, Sleman dan penampilan musik religi dari anak anak asuh Panti Asuhan Mukti Insani, Bambanglipuro, Bantul.
Muhammad Nur Koesnan, Ketua Panitia Peresmian Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram (Foto: Ist) |
Beberapa tokoh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini, termasuk unsur Musyawarah Pimpinan Kapanewon Imogiri, Bantul.
Pangersa & Pendiri Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram Ki Ariyo Suro Tirto Negoro mengungkapkan bahwa majelis taklim ini mulai dirintis sejak bulan Mei 2024 lalu diawali dengan kegiatan Ziarah ke Makam Sultan Agung Hanyakrokusumo dan Astana Pakubuwanan di Pajimatan, Imogiri, Bantul oleh gabungan beberapa Tedhak Turun Trah Mataram.
"Berawal dari kegiatan ziarah bersama dibulan Mei 2024 lalu, kemudian berkembang menjadi majelis taklim khusus yang akan kami resmikan besok sabtu", papar Ki Ariyo.
Ki Ariyo Suro Tirto Negoro sendiri adalah Tedhak Turun dari Sri Susuhunan Amangkurat Jawi yang bertahta di Kraton Kartosuro Hadiningrat dan juga memiliki darah dalem Sri Sultan Hamengkubuwono III yang bertahta di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Majelis ini bersifat umum dan boleh diikuti siapa saja yang mencintai leluhur Mataram dan tentu saja semua Tedhak Turun Raja Raja Mataram diharapkan bisa bergabung di majelis ini untuk menjaga marwah eyang leluhur yang telah tiada", Imbuhnya.
Pangersa Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram Ki Ariyo Suro Tirto Negoro (Foto: Ist) |
Jamaah Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram terdiri dari para Tedhak Turun Trah Mataram, khususnya Trah Catur Sagatra (Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kadipaten Mangkunegaran dan Kadipaten Pakualaman. Disamping itu juga diikuti oleh masyarakat pecinta leluhur mataram yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
"Dalam majelis ini, kita tidak membeda-bedakan antara yang masih Tedhak Turun maupun yang bukan. Yang penting sama sama mencintai leluhur mataram lahir batin. Niat kami murni ibadah dan prinsip kami "Ngumpulke Balung Pisah, Mikul Duwur Mendem Jero, Kumpul Kudu Manfaat", pungkas Ki Ariyo Suro Tirto Negoro (*)
0 Komentar