Acara kirab ini diikuti oleh sekitar 1.200 warga yang datang dari 17 padukuhan yang ada di Kalurahan Bangunharjo. Mereka bersemangat berpartisipasi dalam prosesi budaya yang dimulai di Lapangan Semail dan berakhir di Kantor Kalurahan Bangunharjo. Hadir pula dalam perayaan ini Ibu Panewu Sewon, Hartini, S.IP., MM, yang menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong dan kekompakan warga dalam mempersiapkan acara, serta berharap agar pelestarian budaya seperti ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Rangkaian acara dimulai dengan “Laku Tirakat Lampah,” sebuah ritual penuh makna yang menggambarkan perjalanan spiritual dan rasa syukur kepada Tuhan. Setelahnya, warga bersama-sama mengikuti “Senam Sehat,” yang tidak hanya memupuk kebugaran tetapi juga mempererat hubungan antarwarga. Kegiatan dilanjutkan dengan “Ziarah Lurah,” prosesi penghormatan kepada para pendiri Kalurahan Bangunharjo yang dilaksanakan di makam setempat. Doa dan sholawat bersama pun dilantunkan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rahmat dan kemakmuran bagi Bangunharjo.
Dalam sesi puncak, Kirab Budaya menampilkan Upacara Adat dan Karnaval Budaya yang menghadirkan ragam kesenian dan pakaian adat khas dari berbagai padukuhan. Para peserta karnaval mengenakan kostum warna-warni yang terinspirasi dari kekayaan budaya setempat, mulai dari pakaian adat Jawa hingga replika alat pertanian tradisional yang menggambarkan kehidupan agraris masyarakat Bangunharjo. Keindahan dan kearifan lokal semakin terasa dengan iringan musik tradisional yang membuat suasana makin semarak.
Pagelaran Wayang Kulit sebagai penutup acara menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan alunan gamelan dan kisah pewayangan yang penuh petuah moral, pagelaran ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan-pesan bijak yang relevan bagi kehidupan sehari-hari. Tokoh wayang yang diangkat dalam pertunjukan tersebut mencerminkan perjuangan hidup dan kebijaksanaan yang menjadi cerminan falsafah hidup masyarakat Jawa.
Dalam sambutannya, Bapak Lurah Nurhidayat mengungkapkan harapan agar acara ini bisa menjadi momentum bagi seluruh warga untuk terus hidup rukun, ayem tentrem, dan sejahtera. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi budaya sebagai identitas dan kekayaan yang harus diwariskan kepada generasi mendatang. "Mari kita jaga warisan budaya ini agar tidak lekang oleh waktu. Dengan terus melestarikannya, kita juga menghormati jasa para leluhur kita," ungkapnya.
Kirab Budaya Hari Jadi ke-78 Kalurahan Bangunharjo ini telah menjadi ajang berkumpulnya warga dan mempererat persatuan antarwarga. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menunjukkan komitmen Kalurahan Bangunharjo dalam melestarikan tradisi, memperkenalkan budaya kepada generasi muda, dan menumbuhkan rasa bangga akan identitas lokal yang diwariskan turun-temurun. (Rls)
0 Komentar