Penulis : Dedi Mulyadi
Teringat lagu Kasih Ibu Kepada Beta karya Muchtar Embut yang sudah tidak asing lagi bagi kamu, dengan pribahasa tersebut Kasih Sayang Ibu diberikan pada anaknya sepanjang masa sampai akhir hayatnya.
Akan tetapi akhir-akhir ini kita melihat dimana seorang anak membentak, menghardik, bahkan tak segan-segan anak memarahi bahkan memukulnya.
Ibu mengandung 9 bulan dengan tertatih-tatih dirawat, dijaga, anaknya dalam kandungan, apakah kamu tidak merasa kasih sayang ibu dengan jiwa raganya bahkan nyawa saat Ibu melahirkan kamu.
Setelah kamu lahir dengan perjuangan antara hidup dan mati, tiada kata yang terurai hanya air mata kebahagian dan bersyukur pada Allah SWT, kamu dilahirkan dengan selamat dapat mengenal dunia, sesuai dengan Firman Allah SWT dibawah ini.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Qs. Luqman : 14)
Saat Ibu dalam keadaan tidak berdaya hanya berbaring ditempat tidur, saatnya bakti seorang anak berbakti pada ibunya, Ibu bagaikan Sang Surya menyinari dunia tanpa henti.
Sebagai seorang anak saatnya merawat Ibu diusia senja, menyayanginya, merawatnya dengan kasih sayang, seperti kamu dirawat Ibu diwaktu kecil, kamu dimanja, disayang-sayang.
Dimalam hari yang diingin Ibu menghangatkan kamu dengan mendekapnya, agar kamu tertidur pulas, dijaganya dari gigitan nyamuk, kamu bangun ditengah malam Ibu ikut terbagun, disusuinya kamu, padahal Ibu ngantuk yang menyengat Ibu dengan kesabaran dan keihklasan dilawanya rasa ngantuk itu, tidak jarang Ibu tertidur dalam keadaan duduk hanya menjaga kamu.
Perjuangan Ibu penuh onak dan duri Ibu rela menahan lapar asal kamu tumbuh subur, menggapai cita-cita , agar kamu menjadi manusia yang berguna, bermanfaat, bagi umat dan bangsa kamu.
Ingat Surga ada dibawah telapak kaki Ibu, kamu sayangi, kamu rawat jangan membentaknya, dan jangan pernah menyakitinya.
Sebagaimana hadis ini sebagai berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”
Sayangilah Ibu Kamu, buat Ibu Kamu selalu bahagia dan tersenyum, sampai akhir hidupnya. (dm).
0 Komentar