IKLAN

Mengenal Filosofi Buah Pisang Jawa

 (Sumber: Rumah BUMN

Oleh: Purwadi

Ketua LOKANTARA, (Lembaga Olah Kajian Nusantara)


Pisang disebut juga gedhang. Serat Tambangraras memberi penjelasan ragam pisang Jawa. 

1. Pisang maraseba. 

Buah pisang maraseba digunakan untuk tanda penghormatan. Misalnya batur membawakan oleh oleh buat juragan. Bawahan untuk atasan. Murid untuk guru. Intinya sebagai wujud rasa penghormatan. Atasan dianggap telah memberi pengayoman. 

2. Pisang Rajasewu

Buah pisang yang berguna untuk caos kepada raja. Dalam ritual pisang rajasewu merupakan bahan pokok sesaji. Berdoa dengan sesaji pisang rajasewu dipercaya akan terkabul. 

3. Pisang Kusta

Buah pisang kusta merupakan obat untuk pegel linu, asam urat dan penyakit tulang. Makan buah pisang kusta tulang tulang akan kuat. Tangkap badan bertambah kokoh. 

4. Pisang Talun. 

Buah pisang talun digunakan untuk para peternak. Sapi kebo kambing dan ayam bisa jinak bila makan kulit pisang talun. Ternak makin berkembang biak. 

5. Pisang Walingi. 

Buah pisang walingi cocok buat suguhan anak yang mau bepergian. Dengan harapan anak mau mengingat asal usul. Bibit kawit jangan dilupakan. Itulah jalan keselamatan dan kelestarian. 

6. Pisang Sriwulan. 

Buah pisang sriwulan cocok untuk anak perempuan yang menginjak dewasa. Wanita nggarap sari atau menstruasi merupakan gejala kedewasaan. Makan pisang sriwulan memancarkan aura kecantikan. 

7. Pisang Garaita. 

Buah pisang garaita tepat dikonsumsi oleh para pelajar. Menuntut ilmu diperlukan kecerdasan. Otak encer dengan makan pisang garaita. Lantip panggraita berarti punya pikiran cerdas. 

8. Pisang Mas. 

Buah pisang mas digunakan untuk memuliakan tamu negara. Kehormatan diberikan kepada duta besar sahabat. Diplomasi kenegaraan menjunjung tinggi etika protokol. Pisang mas akrab dengan protokol istana. 

9. Pisang Becici. 

Buah pisang Becici digunakan untuk menaklukkan persaingan. Baik niaga maupun politik mesti memiliki saingan. Maka kompetensi dengan konsumsi pisang becici yang meningkatkan daya juang. 

10. Pisang Kluthuk. 

Buah pisang kluthuk berguna untuk minuman segar. Terutama untuk suguhan kenduri ibu hamil. Wanita mbobot bibit dengan harapan memiliki bebet. Lambang masa depan yang cerah. 

11. Pisang Kepok. 

Buah pisang kepok lambang keakraban. Bisa digunakan untuk suguhan menu sehari hari. Rasa gurih gempi. Pisang kepok tumbuh subur di semua tempat. 

12. Pisang Ebyar. 

Buah pisang ebyar digunakan untuk wungon. Ritual Jawa dengan wungon, yakni lek lekan atau jaga tak tidur. Menjelang temu manten selalu diselenggarakan tradisi wungon oleh kalangan Kasepuhan. 

13. Pisang Sidak. 

Biah pisang sidak cocok untuk syukuran. Sebagian menggunakan untuk nadar atau kaul. Sidak berarti keberhasilan tingkat tinggi. Wajar orang sukses mau berdarma. Berbagi kepada handai taulan sanak kadang. 

14. Pisang Pulut. 

Buah pisang pulut digunakan untuk kelengkapan lamaran. Orang meminang berharap bisa menyambung seduluran. Dua keluarga bersambung manunggal. Pisang pulut melambangkan kelekatan yang kuat. 

15. Pisang Saba. 

Buah pisang saba berguna untuk membuka pemukiman baru. Lahan yang baru dibuka diharapkan memberi suasana kerasan. Rumah yang ditempati dapat membuat betah aman nyaman.

Kitab Tambangraras menceritakan kisah Amangkurat saat datang di kaki gunung Kendheng. Raja Mataram tahun 1645 - 1677 ini kerap melakukan lara lapa tapa brata.

Posting Komentar

0 Komentar