KlikJogja- Kampung Sangurejo Sleman baru saja menjadi perhatian Universiti Putra Malaysia (UPM). Dua dosen dan 12 mahasiswa S2/S3 UPM bersama pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY saling berbagi pengetahuan dan berdiskusi tentang pelestarian lanskap Gunung Merapi, finalisasi jalur healing village, dan Program Kampung Iklim (ProKlim), 2 Desember 2023.
Inisiasi LDII ini berkolaborasi dengan Pemda Sleman, MUI DIY, Kanwil Kemenag DIY, Kwarda DIY, Sako SPN, BRIN, UGM, INSTIPER, P3E Jawa, DLHK, dan BKSDA.
Ketua rombongan UPM, Shureen Faris Abd. Shukor, Ph.D. mengungkapkan rasa bahagianya. Menurutnya, banyak kampung di Malaysia namun kampung-kampung itu belum disentuh ProKlim sebagaimana Kampung Sangurejo.
“Teruskan usaha yang murni dalam majukan kampung ini,” pesan Shureen selaku Ketua Tim Peneliti Kesehatan Tropis dan Desain, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Desain dan Arsitektur UPM. Sementara itu Dr. Mohd. Johari Bin Mohd. Yusof turut memuji Sangurejo.
“Tahniah. Kampung bertaraf 5 bintang,” tulisnya pada kain kanvas putih.
Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. yang menemani rombongan UPM didampingi oleh Dukuh Sangurejo, H. Sehadi, Ketua RT H. Suharja, dan Kelompok Sadar Wisata Mas Nur, Huda, Nuraini Thoyib, Khoiru Bagus, dll. Hadir pula peneliti BRIN H. Agus Kurniawan, S.Hut., M.Sc., DPL KKN UNY Yosa Abduh Alzuhdy, S.S., M.Hum. dan Sekretaris Ecoprinter DIY, Ira Fatmawati.
Atus menjelaskan bahwa Sangurejo yang merupakan kampung pramuka dan desa wisata ini sedang berupaya keras menuju Kampung ProKlim Utama.
Pasca deklarasinya pada 26 Februari 2023, LDII DIY senantiasa mendukung penuh Kampung Sangurejo melalui pelatihan Dai ProKlim (10 Juni 2023). Lalu LDII DIY meluncurkan pula Kyai Peduli Sampah dan Jugangan Ing Omah (Jugangin Om) pada Agustus 2023.
“Tiga strategi telah berhasil diujicobakan di Sangurejo. Pada akhirnya kami menemukan cara terbaik untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan Kampung ProKlim,” jelas dosen Fakultas Kehutanan UGM ini.
Bahkan aksi nyata “Kyai Peduli Sampah” diganjar Juara I Lomba Lingkungan Hidup Tingkat Nasional yang dihelat oleh DPP LDII dalam rangka Rakernas LDII 2023 yang dibuka oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.
Selain itu, Perempuan LDII DIY bersama Omah Fatma juga berhasil mendirikan Sanggar Ecoprint Sangurejo (ECSA). Capaian ini berkat dukungan dana pelatihan dari Kapanewon Turi dan Kalurahan Wonokerto serta bantuan peralatan melalui CSR Wardah.
“Setelah beberapa kali pelatihan, kini Tim ECSA sudah bisa produksi ecoprint secara mandiri. Tentu ikut membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terang Ira, pemilik “Omah Fatma” sekaligus pelatih ecoprint Sangurejo.
Karya ecoprint Omah Fatma bahkan telah sampai di Hortus Botanicus Leiden, kebun botani tertua di Belanda. Saat ini, LDII DIY bersiap lagi untuk menerima kunjungan tamu dari Ethiopian Muslims Relief and Development Association (EMRDA) yang ingin belajar Kyai Peduli Sampah di Sangurejo. (Rls/LDII DIY)
0 Komentar