KlikJogja - Ir. Sutami menteri Pekerjaan Umum menjabat 4 kali sejak 1965 sampai 1978 pada kabinet Dwikora Era Presiden Soekarno, dan masih dipercaya dengan jabatan yang sama dibawah kepemimimpinan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan II.
Yang menarik kendati seorang mentri yang mempunyai kekuasaan memegang berbagai proyek seperti Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, Jembatan Musi, Palembang, semua karyanya dan sampai saat ini berdiri kokoh.
Dibawah pengawasannya Ir.Sutami sebenarnya Ia dapat memanfaatkannya kekuasaannya dengan memperkaya diri dengan cara korupsi.
Tapi ini tidak dilakukan, sebab Ir. Sutami manusia langka jujur amanah dan takut dengan akhirat.
Jika Lebaran tiba banyak orang yang bersilatuhrahmi ke kediamannyanya, para tamu dikejutkan dengan kondisi rumah , saat tamu menginjakan rumah Ir.Sutami yang dilihat kederhanaan bukan kemewahan, begitu sederhananya hingga atap rumahnya bocor dimana-mana.
Anehnya lagi suatu ketika PLN mencabut aliran listrik rumahnya karena Ir. Sutami telat bayar listrik. Sebenarnya sebagai pejabat negara Ia bisa saja bergelimpangan dengan harta dan kemewahan.
Ir.Sutami pria kelahiran Surakarta 19 Oktober 1928, sosok pendiam dan sederhana rumahnya beralamat di Jalan Imam Bonjol beliau membeli rumah dengan cara menyicil baru lunas setelah pensiun, tidak pernah menggunakan fasilitas negara diluar pekerjaannya, saat pensiun semua fasilitas negara dikembalikannya.
Sebagai seorang insinyur sipil lulusan Institut Teknologi Bandung, Ia sangat menyukai pekerjaan lapangan. Bahkan Wartawan menjuluki tidak punya udel, Ir. Sutami mampu berjalan hingga puluhan kilo meter meninjau daerah terpencil dan bertemu dengan masyarakat sekitar.
Saking terlalu rajin bekerja tidak memikirkan dirinya hingga jatuh sakit, dan kekurangan gizi, namun Ir. Sutami tidak mau kerumah sakit, Ia takut diketahui kemudian Menteri yang bersahaja tidak punya uang untuk membayar rumaah sakit.
Baru setelah pemerintah turun tangan, barulah Ir.Sutami diopname, namun semuat itu sudah terlambat, Ia meninggal dunia di Jakarta 13 Nopember 1982 dalam usia 52 tahun.
Kendati jasanya banyak untuk Bangsa Indonesia Ir.Sutami sempat mengungkapkan Ia tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, akhirnya Ia dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta Selatan kemudian namanya diabadikan menjadi sebuah waduk di Kabupaten Malang yakni Waduk Ir. Sutami.
Saat ini Indonesia membutuhkan lebih banyak menteri seperti beliau sebagai menteri yang berprestasi yang hidupnya sederhana, merakyat, menteri yang menghindar dari kehidupan duniawi yang memilih hidup bersih hingga akhir hayatnya, hinga hari ini namnya tetap harum dikenang oleh rakyat yang merindukan sosok hebat dan sederhana seperti mendiang Ir. Sutami, (Dedi Mulyadi).
0 Komentar