KlikJogja - Panti Asuhan Penyandang Disabilitas Mukti Insani yang berlokasi di Dusun Tongas, Cepoko, Bambanglipuro, Bantul sejak 3 bulan lalu memproduksi tote bag (tas cangklong) dari bahan kain puring.
Pembuatan Tote bag dilakukan oleh anak anak asuh Panti Difabel Mukti Insani didampingi para guru pengasuh.
Dalam sehari, Panti Difabel Mukti Insani mampu memproduksi sekitar 20 pcs tas yang dikerjakan secara berkelompok. Masing masing anak memiliki tugas tersendiri. Ada yang menjahit, memotong kain dan finishing (sablon).
Tote Bag yang di produksi ini untuk melayani kebutuhan kenduri yang masih menjadi tradisi masyarakat sekitar panti. Tiap tote bag dijual sangat murah hanya Rp 1200.
"Yang paling ini untuk pembelajaran anak anak bahwa mereka juga bisa berkarya, misalnya dengan ketrampilan menjahit", ungkap Rini.
Disamping memproduksi Tote Bag , Panti Asuhan Difabel Mukti Insani juga memproduksi tusuk sate, telor asin, parfum laundry, sabun cuci piring, sangkar burung, berkebun dan akhir akhir ini membuat growstick untuk di eksport ke Perancis bekerjasama dengan salah satu pengusaha bambu di Bantul.b
Berdiri pada tahun 2021, saat ini Mukti Insani mengasuh 20 anak difabel, tuna netra , tuna grahita, tuna daksa dan anak anak autis yang berasal dari wilayah Bantul dan sekitarnya.
Tahun 2022, Panti Difabel Mukti Insani resmi sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dibawah binaan Dinas Sosial Kabupaten Bantul (Ariyo)
0 Komentar