|Penulis: R.Budi Ariyanto Surantono (*)||Uploader: Redaksi-001|
|KlikJogja| - Hingga kamis, 29 Februari 2024, pukul 05:00 WIB. Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran tetap unggul meyakinksn dengan perolehan suara 58,83% atau mendapatkan 75.372.099 suara.
Data tabulasi real KPU menunjukan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran mengungguli pasangan Anies-Muhaimin (24,49%/31.374.951 suara) dan pasangan Ganjar-Mahfud (16,68%/ 21.371.415 suara).
Suara tersebut diperoleh dari hasil perhitungan suara dari 640.377 TPS dari total 823.236 TPS di 38 Propinsi se Indonesia.
Data real count KPU sudah mencapai 77.79% dan menunjukkan keunggulan Prabowo-Gibran sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia.
Uniknya, kemenangan Prabowo yang diusung oleh Partai Gerindra dan beberapa partai pendukungnya itu tidak diikuti dengan kemenangan Partai Gerindra pada Pemilu 2024 ini.
Pemenang Pemilu tetap dipegang oleh PDI Perjuangan pada urutan pertama disusul Partai Golkar diurutan kedua, sementara Partai Gerindra sementara menduduki urutan ketiga.
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar-Mahfud sementara menduduki peringkat ketiga walaupun PDI Perjuangan sebagai partai utama pendu pendukung menduduki peringkat pertana perolehan suara sementara.
Dibeberapa daerah juga menunjukkan bahwa kemenangan suara partai tidak berbanding lurus dengan kemenangan para calon presiden-wakil presidennya, sehingga bisa disimpulkan, tidak semua pendukung calon legislatif juga nendukung calon Presiden dan Wakil Presidennya.
Bisa jadi Caleg yang dipilih dari PDI Perjuangan tapi Presiden yang diilih adalah Prabowo. Bisa juga caleg pilihannya dari Partai Golkar, namun pilihan presidennya Ganjar.
Artinya "Apapun Partainya, Prabowo Presidennnya" yang menurut saya ini bukan sebuah anomali namun sebuah keniscayaan yang terjadi karena perubahan paradigma rakyat Indonwsia yang makin dewasa dalam berpolitik.
*) Pemerhati Sosial, Kemanusiaan, Kemasyarakatank
0 Komentar