Kumpulan Puisi Karya Anike
Rindu
Duhai… Langitku tengah menangis
Jelaga hitam menempel di pipi
Di pinggir kidung palung hati
Menetes sembab menghujani
Bagaimana tidak?
Jika yang kupingit rindu
Nyatanya yang meminangku hanya sepi
Duh! Kasihan sekali
---000---
Biru Ialah Tanda
Sebagai tandanya klakson berbunyi, asap mengepul, juga lenguh ular besi
Satu dua terlihat berdasi, lima empat telanjang kaki
Bersiap menjemput sesuap nasi
Biru ialah atap
Bagi mereka yang sengsara lagi papa
Sesekali hujan dikandungnya
Menyambangi sesiapa saja yang menengadah mengharap berkah
Juga mereka yang bersumpah serapah
Biru ialah waktu
Waktu terbenamnya bintang-bintang
Waktu mimpi-mimpi tersulam benang
Waktu nenek menginang
Waktu perempuan menumbuk rengkiang’waktu bagi anak-anak bermain riang
Dan waktuku bersenandung senang
---000---
Malu
Heh! Katamu gadis ayu itu milikmu
Tapi ditanya alamatnya kamu tidak tahu
Apalagi hendak bertukar rindu
Disuruh menyapa saja lidahmu langsung kelu
Heh! Katamu dia itu jodohmu
Membeli segelnya saja tak mampu
Jangan berharap jadi menantu
Ditanya kapan saja jawabmu nanti melulu
Heh! Kuperingatkan kamu
Jadi laki-laki jangan pemalu
Bertandanglah lebih dulu atau aku yang menggantimu
Sebab aku juga mau
---000---
Bisa dihubungi di : suliatrianik@gmail.com
0 Komentar