|Uploader: Redaksi-001|
|KlikJogja.Com|Bantul - HUT PPNI Ke 50: Perawat Bantul Gelar Aksi Donor Darah, Sarasehan, dan Bakti Sosial Membagikan Paket Sembako
Pada rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun perawat PPNI yang ke 50 tahun ini, perawat Bantul mengadakan aksi donor darah, sarasehan, dan kegiatan bakti sosial. Ketiga kegiatan tersebut diadakan dalam waktu yang berbeda. Aksi donor darah digelar pada tanggal 9 Maret, sarasehan pada tanggal 22 Maret, sedangkan kegiatan Bakti Sosial diadakan pada tanggal 25 Maret. Dengan mengusung tema “Peduli untuk Bersinergi” para perawat Bantul sangat antusias menyukseskan rangkaian kegiatan HUT PPNI ke 50 tahun ini.
Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar kegiatan donor darah yang mencapai 79 orang. Mulai dari kalangan mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum turut mendaftar untuk mendonorkan darah mereka. Kegiatan donor darah tahun ini dipusatkan di kantor sekretariat Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bantul.
“Kami ingin turut berkontribusi dalam kemanusian. Khususnya mendonorkan darah untuk para pasien yang membutuhkan. Selama ini kami perawat sangat dekat dengan pasien, sehingga paham betul bahwa kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan untuk meringankan beban dan meningkatkan derajat kesehatan,” ungkap Sihono, selaku ketua DPD PPNI Bantul.
Oleh karena itu pada perayaan HUT PPNI tahun ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Antara lain kegiatan donor darah, pembagian paket sembako, dan pemberian santunan untuk lansia di Pondok Lansia Madaniah, Banguntapan. Donatur kegiatan ini sebagian besar dari anggota PPNI dan juga anggaran dari DPD PPNI Bantul.
Pada rangkaian kegiatan berikutnya yakni sarasehan yang membahas tentang Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023. Di mana pada saat ini telah banyak menjadi perbincangan di kalangan tenaga kesehatan, khususnya perawat. Terkait berlakunya STR seumur hidup, dan berbagai perubahan yang menyertai regulasi tersebut.
Sarasehan ini diharapkan dapat membuka diskusi dan wawasan perawat untuk menyikapi perubahan-perubahan yang ada. Sarasehan tersebut diikuti oleh perwakilan Dewan Pengurus Komisariat PPNI yang ada di Kabupaten Bantul, perwakilan dari Dewan Pengurus Wilayah DI Yogyakarta dan DPD PPNI Kabupaten dan Kota.
“Terbitnya undang-undang no 17 ini masih menyisakan beberapa permasalahan yang perlu segera diselesaikan. Mengingat bahwa PPNI memiliki peran dalam peningkatan kompetensi, pengembangan profesi, advokasi hukum, hingga peran sosial dan politik,” Pak Tri Prabowo selaku pemateri sarasehan memaparkan.
Oleh karena itu momentum HUT PPNI yang ke 50 ini selayaknya menjadi agenda penting bagi PPNI untuk menyatukan komitmen dalam bersinergi. Menumbuhkan rasa kepedulian di hati semua anggota PPNI untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keterampilan sebagai wujud pengabdian profesi.
Kegiatan HUT PPNI yang ke 50 ditutup dengan melaksanakan bakti sosial pembagian paket sembako ke masyarakat dan memberikan santunan ke Pondok Lansia Madaniah, Banguntapan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2024. Ketua DPD PPNI Bantul, Sihono menyerahkan secara langsung santunan itu kepada pengurus Pondok Lansia Madaniah.
Semua rangkaian kegiatan HUT PPNI ini menjadi bukti bahwa perawat sangat peduli dan bersinergi untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus menjadi bukti pengabdian dan menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan. (*)
0 Komentar