|Reporter: Ariyo||Uploader: Redaksi-001|
|KlikJogja.Com| Yogyakarta - Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2024, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) kota Yogyakarta, gelar Parade Seni dan Budaya Lintas Etnis dan Suku yang bertema "Kebersamaan Dalam Keberagaman”.
Kontingen Suku Papua (Foto; Ariyo)
Parade Seni Budaya Lintas Suku dan Etnis, di ikuti 12 peserta diantaranya: Drum Band Akademi Angkatan Udara (AAU), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Yogyakarta dan persembahan tari dari berbagai suku dan etnis, yaitu Etnis Tionghoa dan Kontingen dari berbagai daerah.
Setiap kontingen menampilkan performa terbaiknya, seperti DIY.yang menampilkan Seni - Jatilan dan Gedruk Buto, Tarian Minangkabau dari Sumatera Barat, Maluku, Sulawesi Barat, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Papua tampil memukau dihadapan warga Yogyakarta di Titik Nol Kilometer
Masyarakat dan ribuan wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta sangat antusias mengikuti parade, terlihat dari mereka yang memadati area sepanjang Jalan Malioboro sampai ke titik nol kilometer.
Acara parade seni dan budaya lintas Suku dan Etnis ini juga dihadiri Penjabat Walikota Yogyakarta Sugeng Purwanto, Kapolresta Yogyakarta, Dandim Yogyakarta, Kepala Kesbangpol Yogyakarta, Forkopimda Yogyakarta, dan Tokoh Masyarakat Lintas Agama.
Penjabat Walikota Yogyakarta Sugeng Purwanto, dalam sambutannya mengatakan "Parade Seni dan Budaya Lintas Suku dan Etnis.ini bukan sekedar hiburan semata, namun untuk membuktikan keunikan budaya nusantara dan keragaman budaya, parade seni budaya lintas suku dan etnis adalah bukti nyata kebinekaan kita melalui seni budaya", ungkapnya.
Hal serupa juga dikatakan Ketua Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Kota Yogyakarta Wahyu Susanto. Dalam sambutannya, ia menyatakan pentingnya kerukunan nasional sebagai upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkokoh integritas dalam menegakan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila.
"Meningkatkan semangat kebangsaan dan nasionalisme di kalangan generasi muda dan kalangan Masyarakat Yogyakarta pada umumnya, mengingat Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan, pariwisata dan budaya", Tandas Wahyu Susanto. (*)
0 Komentar